Peran Komunikasi dalam Organisasi


Peran Komunikasi dalam Organisasi


Kita sebagai manusia adalah mahluk yang egois. Egois dalam kepemilikan harta, hak asasi, hingga kursi kepemimpinan. Keegoisan diri kita pribadi inilah yang, seringkali kita jadikan sebagai prioritas tertinggi dalam mengambil keputusan untuk penyelesaian sebuah masalah. Namun bukan solusi terbaik yang kita cari, melainkan solusi yang baik untuk diri kita dan golongan.
Umumnya, keegoisan berawal dari ketidak sepahaman perseorangan atau golongan terhadap suatu permasalahan tertentu. Dari sana, lahirlah benih-benih konflik yang memecah belah persatuan dikarenakan keegoisan individu/golongan.
Jadi, bermula dari ketidak sepahaman ini ya keegoisan itu berasal? Jawabannya bisa ya, tapi bisa juga tidak. Tergantung perspektif pribadi diri kita masing-masing. Namun, perlu kita pahami secara bersama,-sama ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi arah pergerakan dari seorang individu ataupun sebuah golongan. Hal ini meliputi tujuan, kebutuhan, idealisme, dan masih banyak lagi. Tapi pada kesempatan kali ini, mari kita lebih menitik beratkan pada masalah ketidak sepahaman ini. Ya! Kita berfokus pada Komunikasi.
Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengannya, kita dapat berbagi ilmu, berdagang, serta berintegrasi untuk menjalin kerja sama. Syarat utama terjadinya sebuah komunikasi adalah adanya keberadaan dua orang atau lebih yang memiliki kebutuhan khusus antara yang satu dengan yang lain. Umumnya, komunikasi akan diawali dengan interaksi yang sederhana seperti contohnya senyuman, dan perlahan semakin intens. Hingga pada tahap ini kita sama-sama mengetahui bahwa komunikasi hanya akan terjadi jika terdapat sekelompok manusia yang saling membutuhkan. Dan, untuk memperuncing pembahasan, kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai Komunikasi di dalam Organisasi


A. Pengertian Komunikasi
         
          Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek.Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.jadi Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.
          Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerjaatau mungkin pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri dalam suatu organisasi. dengan kata lain dapat disimpulkan komunikasi dapat dibilang juga sebagai proses penyampaian informasi yang berguna untuk mengkoordinasi lingkungan dan orang lain demi mencapai suatu tujuan. Pada artikel kami kali ini konteks komunikasi yang akan dibahas adalah meliputi konteks komunikasi dalam sebuah organisasi.
          Setiap bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan metode penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi berdasarkan organisasi. Bisa kita bayangkan berorganisasi tanpa adanya komunikasi pasti hasilnya nihil. tanpa mengetahui apa tujuan yang jelas .

B.  Pengertian Organisasi
 
          Organisasi adalah tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. (Keith Davis, 1962).

C.   Arti penting komunikasi 

       Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam berorganisasi. Kemampuan berkomunikasi yang baik merupakan syarat utama dalam berorganisasi karena dengan komunikasi yang baik, kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik, lancar dan sesuai tujuan organisasi tersebut
D.  Jenis dan Proses Komunikasi

Jenis-jenis komunikasi :



1.Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.



2.Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.



3.Komunikasi Kelompok (Kecil)

Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.



4.Komunikasi Publik

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal;menuntut  persiapan  pesan  yang  cermat,  menuntut  kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwayang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.



5.Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan  yang  lebih  besar  dari  komunikasi  kelompok.  Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.



6.Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan  media  massa  cetak  maupun  elektronik  yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
Komunikasi di dalam perusahaan atau organisasi terdiri dari:

§   
      1. Komunikasi Vertikal

    Yaitu komunikasi dari atas ke bawah, dan dari bawah ke atas. Yaitu komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan. Atasan memberi instruksi-instruksi kepada karyawan baik secara formal dan non formal, dalam hal ini bawahan memberikan laporan-laporan , saran-saran dan pengaduan-pengaduan kepada pimpinan.

§    2. Komunikasi Horizontal

   Komunikasi ini sifatnya mendatar, yang terjadi antar anggota, staf, karyawan dengan karyawan, mahasiswa dengan mahasiswa. Komunikasi ini sifatnya lebih non formal, meski ada yang formal juga.

§    3. Komunikasi Diagonal

   Komunikasi ini menunjukkan hubungan-hubungan dengan orang-orang yang mempunyai status lebih tinggi atau lebih rendah.



Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Keterampilan komunikasi yang diperlukan dalam komunikasi bisnis:

o   Membaca

o   Mendengarkan

o   Percakapan

o   Wawancara

o   Diskusi Kelompok

o   Pidato dan Presentasi

o   Menulis (indah amalia,2010)





E.  Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

          Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:


a. Fungsi informatif
   Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
                                                                                                                                                                      b. Fungsi regulatif. 
    Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c. Fungsi persuasif. 
     Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.


d. Fungsi integratif. 
    Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.  (sihnu bagus,2011) 
 G.  Implikasi Manajerial
       Berdasarkan pemaparan diatas, dapat kita pahami, bahwa komunikasi, khususnya dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam fungsi manajerial. Umumnya, sebuah organisasi juga sangat membutuhkan komunikasi yang baik dari antar individu yang terkait di dalamnya. Adapun komunikasi yang efektif dibutuhkan untuk mengoptimalkan kesepahaman antar anggota terhadap tujuan yang ingin di capai oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu, masing-masing anggota dari sebuah organisasi seringkali dilatih untuk berkomunikasi di khalayak umum. Hal ini ditujukan agar anggota dari organisasi tersebut dapat mempelajari dan memahami konsep komunikasi yang efektif. 
DAFTAR PUSTAKA 

Sihnu Bagus, Komunikasi dalam organisasi, http://all-about-theory.blogspot.com/2011/11/fungsi-komunikasi-dalam-organisasi.html

Retno Ayu Pratiwi, Peran komunikasi dalam organisasi, http://missrereayu.blogspot.com/2011/09/peranan-komunikasi-dalam-sebuah.html

Indah Amalia, Peran komunikasi dalam perusahaan, http://indahdear.blogspot.com/2010/11/peran-komunikasi-dalam-perusahaan.html

Ruben Brent D dan Lea P Stewart. 2006. Communication and Human Behavior. United States: Allyn and Bacon.

 
Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19.

 
Kincaid, D. Lawrence, dan Wilbur Schramm. Azas-Azas Komunikasi Antar Manusia. Terj, Agus Setiadi (Jakarta: LP3ES, bekerja sama dengan East-West Communication Institute, Hawaii, 1978).

 
Tubbs, Stewart L & Sylvia Moss. 2000. Human Communication ( Prinsip Prinsip dasar). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

 
Robbins, S.P. 2001. Perilaku organisasi: Konsep, kontroversi, dan aplikasi. Jilid 1. Edisi Delapan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo (Pearson Asia Education, Pte., Ltd.).

 
Yuliana, Rahmi. 2012. PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. Semarang: JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012.



Lubis, Fatma Wardy. 2008. Peranan Komunikasi dalam Organisasi. Sumatera Utara : Jurnal Harmoni Sosial Vol. 2 No. 2

Arifin, Bey. 2005. Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Vol. 2 No. 1 Januari 2005.

Widyatmini & Izzati. 1991. Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta : Gunadarma.
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok : Gunadarma.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi – Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Setyadi, Gottfrid Christophorus. Peran Komunikasi dalam Organisasi. http://jurnalfrid.blogspot.com/2015/03/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html.

Hantoro, Utomo Tri. Peran Komunikasi dalam Organisasi, http://www.utomotrihantoro.blogspot.com/2015/03/peranankomunikasi-dalam-organisasi.html.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

COBIT (Control Objectives for Information and related Technology)

Puisi tentang Manusia dan Tanggung Jawab